Sejarah Pencak Silat PAGAR NUSA
Sejarah Berdirinya Ikatan Pencak Silat NU PAGAR NUSA
Oleh : PAGAR NUSA RANTING MANYUNG
Tradisi silat pesantren
Dilingkungan Pesantren NU,terdapat banyak aliran silat baik aliran silat jawa timur,jawa barat,jawa tengah,Banten,silat betawi,silek minang,silat Mandar,Silat Mataram,dan lain lain,oleh karena itulah untuk menyatukan semua aliran silat tersebut di bentuklah pagar nusa.sebagai wadah perkumpulan pencak silat yang masih dalam naungan NU.Wadah ini tetap membuka keragaman dan memberi keluasaan pada tiap-tiap perguruan untuk mengembangkan diri.artinya walaupun ada perbedaan namun tetap satu saudara.
Peran besar Gus Maksum
Sebenarnya
di kalangan NU banyak sekali Pendekar Silat,Kyai atau ajeungan yang
memiliki ilmu kanuragan,namun nama Gus Maksum tidak bisa di pisahkan
dari sejarah Pencak Silat Pagar Nusa.Kecintaan
silat dan rasa keprihatinan Gus Maksum bahwa banyak sekali aliran silat
yang ada di lingkungan NU tapi belum punya wadah yang mengikat
sehingga menjadi keluarga yang bersama sama mengembangkan serta
mempertahankan tradisi silat yang turun temurun dari Wali songo mengalir
ke tokoh tokoh pesantren
Hal inilah yang menginpirasi beliau mendirikan sebuah perguruan silat,ide pendirian silat ini rencananya diberi nama GASMI
(Gabungan Aksi Silat Muslimin Indonesia) pada tahun 1965 walaupun belum
resmi berdiri,beliau sudah mulai melakukan pelatihan silat.pada waktu
itu pelatihan diadakan di komplek pesantren Lirboyo Kediri,selain
bertujuan mengembangkan budaya silat di pesantren juga salah satu
counter atas LEKRA ( lembaga kesenian rakyat ) lembaga di bawah naungan
partai komunis indonesia PKI.Sebab LEKRA adalah otak dibalik aksi
provokatif,sabotase,teror dan lain lain.Menghadapi aksi LEKRA ini,beliau
mengatakan “Ada aksi ada Reaksi” artinya LEKRA beraksi GASMI
bereaksi,Amar ma’ruf nahi mungkar selalu ditegakan.
Karena
kesibukan beliau mengabdi pada umat,ngurusin santri dan perjuangan
melawan aksi aksi PKI baru setelah sintuasi mulai kondusif pada tanggal
14 januari 1970 GASMI secara resmi didirikan dikediaman beliau,dihadiri
para pendekar se eks-karisidenan Kediri dan Ponorogo.
GASMI
inilah yang menginspirasi Gus Maksum untuk menyatukan silat yang ada di
NU.dimulai dengan merangkul perguruan silat tradisional lokal seperti
Jiwa Suci milik pesantren Al maruf bandar lor kediri,PORTUGAL silat
tradisional Blitar,Asta Dahana perguruan silat Kediri.dan beberapa
perguruan silat lokal lainnya.
Pertemuan awal para pendekar PAGAR NUSA
Akhirnya
dengan usaha dan pendekatan yang intensif kepada para pendekar dan Kyai
pimpinan pondok pesantren , tokoh silat dan tokoh masyarakat membuahkan
hasil berupa kesepakatan untuk mengadakan pertemuan pertama pada tahun
1986 di Tebu Ireng Jombang Jawa Timur.Di hadiri ulama sepuh dan kaum
pendekar.Di antara kyai sepuh itu adalah KH.Syansuri
Badawi.
Pertemuan
bersejarah ini dihadiri beberapa pendekar antara lain,Gus Maksum
sendiri,KH.Abdurahman Ustman Jombang,KH.muhajir Kediri,H.Atoillah
Surabaya,Drs.Lamro Ponorogo,Timbul Jaya SH pendekar Lumajang dan
beberapa pendekar lainnya,tokoh tokoh inilah yang berada dibalik
berdirinya pagar nusa.
Pertemuan pertama ini menghasilkan kesepakatan yang sangat penting yaitu :
- 1.Adanya Fatwa Ulama KH.Syansuri Badawi bahwa,”Mempelajari Silat Hukumnya boleh dipelajari dengan tujuan perjuangan.
- 2.Di sepakati dibentuknya suatu ikatan bersama untuk mempersatukan berbagai aliran silat dibawah naungan NU.
Pertemuan Bersejarah ke 2 Pagar Nusa
Selanjutnya
pada Tahun 1989 diadakan MUNAS Pagar Nusa yang ke1 yang diselenggarakan
di Pondok Pesantren Zainul Hasan,Genggong,Kraksaan,Probolinggo.Di
hadiri pendekar silat NU seluruh Nusantara ,Munas itu mengangkat
Langsung KH.M.Abdullah Maksum Jauhari sebagai ketua umum pertama Pagar
Nusa,dan Prof.Dr.H.Suharbillah sebagai ketua Harian SekJen.H.Kuncoro (
H.Masyhur )
Sikap Jati diri Pagar Nusa
Jati
diri Pagar Nusa sama dengan jati diri NU itu sendiri (baca posting Jati
diri NU ) yaitu Persaudaraan antar Pagar Nusa Artinya Persaudaraan
tanpa membedakan aliran dan perguruan silat,di Pagar Nusa makanya di
kenal dengan istilah “Bhineka Tunggal Ika” biarpun berbeda tapi tetap
satu juga” berbeda aliran tapi tetap dalam satu ikatan pagar nusa.
Pandangan
Pagar Nusa pada aliran perguruan lain senatiasa menganggap
saudara,sahabat,bahkan keluarga karena langsung atau tidak langsung
semua aliran silat terutama di Nusantara masih punya pertalian ikatan
yang sama,apalagi jika kita menapak tilas sejarah kerajaan di Nusantara
kemudian ke Abad 14 adanya penyebar islam Wali songo yang banyak
mengajarkan tuntunan hidup dengan jalan damai diantaranya melalui seni
silat,jelas banyak pendekar di Nusantara adalah murid Wali Songo.
Kini
saatnya Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa Menjadi wadah Ikatan Para
Pendekar,Jawara,Pesilat dari berbagai aliran di bawah naungan NU.Amin
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskomentar ini telah dihapus oleh pengarang
BalasHapuspengarang telah menghapus komentar anda dan saya.
BalasHapus